Oleh: Muhamad Safri Dzalfaiz, Seorang Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas Nusakambangan.
Judul: Ing Ngarso Sung Tuladha, Motivasi Seorang Bapak untuk Berubah, Cilacap, 13 Juni 2022.
CILACAP - Cerita mengenai Klien bimbingan Bapas Nusakambangan tidak pernah ada habisnya. Bimbingan saat klien wajib lapor, terutama di Baladewa (Bapas Melayani di Dermaga Wijayapura) selalu membawa kisah-kisah inspiratif yang dapat dipetik hikmahnya.
Pagi pukul 09.30, Klien Pak W mendatangi Baladewa. W tidak datang sendiri, Pak W membawa anaknya yang masih berumur 4 tahun. Berangkat menggunakan sepeda motor dari area Teluk Penyu, Pak W memboncengkan anaknya dengan alat pengaman berupa selendang.
Saat wajib lapor nya yang kedua ini, Pak W menceritakan penyesalannya dalam melakukan tindak pidana. Pak W kemudian menyadari bahwa dampak perilakunya bukan hanya kepada dirinya, namun juga kepada istri dan anaknya. Pak W menyadari bahwa dengan statusnya sebagai orang yang pernah dipenjara, ada pandangan-pandangan "berbeda" yang diterima istri dan anaknya dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
Selama menjalani program Asimilasi di Rumah, Pak W merasakan adanya perubahan dalam dirinya. Dengan tekad untuk memberikan contoh kepada anaknya, Pak W bertekad menjadi pribadi yang lebih baik.
Ing ngarso sung tuladha, di depan memberi contoh, merupakan keputusan yang diambil Pak W demi perkembangan anaknya. Keputusan untuk mengajak anaknya wajib lapor juga merupakan bagian dari tekad itu, untuk memberikan contoh bagaimana orang dewasa bertanggungjawab, disiplin, dan mematuhi peraturan.
(N.Son/***)